Copy
View this email in your browser
Friday, Friday! Our Dataviz today is on Australian bushfires. We also got some updates, the good and the bad. Scroll down. 

Good morning, Catchers!
It's Friday, January 10th and as usual, it's our Dataviz-Friday today! Kali ini, Data-viz kita bakal bahas tentang kebakaran hutan semak yang tengah terjadi di Australia beberapa waktu terakhir ini karena as you know, the destruction is massive. Saking parahnya kebakaran hutan di Ostrali, kabut asap bahkan dikabarkan uda nyampe ke Chile dan Argentina yang jaraknya 12 ribu kilometer dari the land down under itu. Ga cuma menampilkan data terkait titik api, kita juga punya angka perkembangan api yang naik makin masif pada dua bulan terakhir.

Dig in, hug the tree later. 
For when you've been curious about what happened in KPK and KPU...
Before we dig deeper, kita mau ngingetin biar jangan ketuker ya gengs. Ada KPK, yang urusannya soal korupsi, dan KPU, yang ngurusin pemilu.

I see, what about it?
Jadi kemarin, KPK menetapkan seorang Komisioner KPU, namanya Wahyu Setiawan, sebagai tersangka kasus suap.

Hah? Komisioner apa sih?
Ya jadi gini gengs, sebagai lembaga independen, KPU ini dipimpin sama tujuh orang yang disebut sebagai komisioner dan salah satu di antaranya sebagai ketua. Nah, dari tujuh orang itu, ketuanya namanya Pak Arief Budiman, sedangkan Mas Wahyu tadi adalah anggotanya. Together, mereka ngurusin segala hal yang berurusan sama pemilu, mulai dari pemilihan presiden, pemilu legislatif, pemilihan kepala daerah, sampe penetapan calon-calon yang akhirnya kepilih. Pokoknya yang ngurusin urusan coblos-mencoblos itu mereka deh.

I am reading...
Nah kemarin, KPK bilang bahwa mereka menangkap Mas Wahyu dalam Operasi Tangkap Tangan aka OTT di Jakarta pada Hari Rabu lalu. Bersamaan dengan ini diamankan juga barang bukti uang sebesar 400 juta dalam Dolar Singapura. KPK bilang, Mas Wahyu ini diduga menerima uang suap.

Hah jelasin dong kasusnya gimana?
You got it. Jadi gini gengs, awalnya pas pemilu legislatif kemarin (ingetkan, yang surat suaranya gede banget itu), ada seorang caleg terpilih dari Partai Demokrasi Indonesia perjuangan (PDIP), namanya Nazaruddin Kiemas. Nah, Pak Nazar ini pada Bulan Maret lalu meninggal dunia sehingga harus dicari penggantinya di kursi legislatif (or, as we call it, PAW, stands for Pengganti Antar Waktu). 

Terus…
Nah, urusan PAW ini ditetapkannya oleh KPU. (yaiya dong kan mereka yang ngurusin pemilu tadi kan…) Dan dalam rapatnya, KPU justru menetapkan caleg PDIP namanya Riezky Aprilia sebagai pengganti Pak Nazar. Meanwhile, ada seorang politisi PDIP lain, namanya Harun Masiku yang pengen menduduki kursinya Pak Nazar juga. FYI gengs, perolehan suara Riezky ini lebih besar daripada Pak Harun. 

I see, go on…
Nah yaudah, demi mendorong biar Pak Harun yang ditetapkan jadi PAW, dilakukanlah lobi-lobi ke Mas Wahyu, secara beliau ini komisioner KPU. Untuk jasa bantu-bantunya ini, Mas Wahyu bilang “siap, mainkan” dan minta dana operasional sebesar Rp.900 juta. Sekarang ini gengs, selain Mas Wahyu, si Pak Harun itu juga uda ditetapkan sebagai tersangka pemberi suap. Selain keduanya, ada dua orang lagi yang juga jadi tersangka karena ikut ngurusin urusan suap menyuap tadi.

OMG. Terus...
KPK kemudian minta si Pak Harun untuk segera menyerahkan diri dan bersikap kooperatif.

PDIP ada komentar apa nggak?
Ada. Beberapa saat sebelum Pak Harun diumumkan tersangka, Sekjen PDIP Mas Hasto Kristianto bilang bahwa pihaknya emang lebih mendorong Pak Harun untuk gantiin (alm) Pak Nazar dari pada Riezky. Hal ini karena Pak Harun punya track record yang bagus dan bersih (?). Meski begitu, Mas Hasto bilang bahwa keputusan penetapannya kan teteup ada di KPU.

Mas Wahyu-nya ada komentar juga?
Ada. Pas mau dipindahin ke Rutan Guntur tadi malem, Mas Wahyu yang uda pake rompi orange bilang, in his words: Saya menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia dan kepada seluruh jajaran KPU. Ini murni masalah pribadi saya dan saya menghormati proses hukum yang sedang dilakukan KPK,". Gitu katanya.

Terus, KPU bilang apa?
Ketua KPU RI, Mas Arief Budiman yang turut hadir di KPK semalem menyampaikan minta maafnya kepada masyarakat Indonesia atas kasus OTT ini. Mas Arief juga memerintahkan jajarannya di KPU Daerah untuk menjaga integritas, apalagi bentar lagi uda mau Pilkada. Banyak godaan yha, hmmm...
 
People around the world have been talking non-stop about ...

Megxit, aka Meghan and Harry exit.
Yha yha yha, the Brits lagi berhadapan sama exit-exitan terus ni gengs. Setelah sebelumnya Brexit lagi rame banget (dan belum selesai-selesai...), kali ini publik Inggris diramaikan sama Megxit...

Alias...
Harry and Meghan exit.
Kemarin, pasangan kerajaan Inggris Pangeran Harry dan istrinya Meghan Markle (both known as the Duke and Duchess of Sussex) mengumumkan bahwa mereka bakal mundur dari posisinya sebagai anggota senior kerajaan Inggris.

Whaaaat?
Yep, dalam postingan Instagramnya yang di-upload kemarin, keduanya menyebutkan bahwa setelah dipikir-pikir selama beberapa bulan, Pangeran Harry dan Meghan mau mundur dari posisi tersebut untuk jadi mandiri secara finansial.

What are they going to do then?
Keduanya bakal sering bolak-balik antara Inggris dan Amerika Utara (where Meghan comes from) sambil tetep bantu-bantu di istana dan meluncurkan lembaga amalnya sendiri, all of which sambil membesarkan sang anak, Baby Archie. 

Kenapa si kok bisa?
Well, sebenernya agak gak kaget juga sih gengs, karena sejak beberapa bulan terakhir ini, baik Harry maupun Meghan uda mulai keliatan tertekan denga kehidupan sebagai orang istana yang selalu jadi perhatian publik. Pas lagi hamil Baby Archie, Meghan sempet ditanya sama seorang wartawan tentang peran barunya sebagai calon ibu, anggota keluarga kerajaan, sampe pengantin baru, and Meghan was like "Thank you for asking. Not many people have asked if I'm OK..." katanya sambil nahan nagis gitu :")

Seriously, that bad?
Well, baru-baru ini, Pangeran Harry dan Meghan juga menuntut satu media Inggris gara-gara merilis surat yang Meghan tulis buat bapaknya. Kata Pangeran Harry, istrinya itu udah jadi korban terbaru dari media Inggris yang suka melakukan aksi terhadap seseorang tanpa mikirin konsekuensinya. Menurut Pangeran Harry juga, hal ini terjadi makin intens, terutama sejak Meghan hamil dan melahirkan. Ouch :( 

How did other members of Royal Family react?  
They're disappointed. Jadi katanya, keputusan ini sangat mengecewakan buat Ratu Elizabeth yang nggak dikabarin apa-apa. Baru setelah diumumkan, keduanya ngabarin ke sang ratu dan Pangeran Charles. Menanggapi hal ini, pihak Istana Buckingham bilang bahwa pembahasannya emang masih awal-awal dan isunya emang rumit, jadi bakal banyak hal yang harus diselesaikan.

NP: Royals by Lorde...
For when you need some #proudmoment to start your day...

Meet, Ibu Mari Elka Pangestu.
Semalam, mantan Menteri Perdagangan dan mantan Menteri Pariwisata (Yep, it's one person) di era Pak Susilo Bambang Yudhoyono itu baru aja ditunjuk sebagai Managing Director aka Direktur Pelaksana, Kebijakan dan Kemitraan Pembangunan untuk World Bank aka Bank Dunia.
Menurut Presiden WB David Malpass, Bu Mari Elka ini ditunjuk sebagai MD-nya World Bank karena keahliannya yang luar biasa di bidang menejemen dan kebijakan, dan expertise-nya yang uda diakui secara global sebagai ahli ekonomi maupun peneliti. Menanggapi posisi barunya ini, Bu Mari Elka bilang bahwa beliau mendapat kehormatan besar untuk bisa gabung dengan WB dalam menjalankan misi pembangunan. FYI gengs, Bu Mari Elka ini adalah perempuan kedua dari Indonesia yang menjabat sebagai Managing Director-nya World Bank setelah sebelumnya jabatan ini pernah diisi juga oleh Menkeu Ibu Sri Mulyani.

We're just sooo inspired...
"Ya saya nggak tau, kan bukan saya yang nyari,"

Kata Presiden kelima RI, Ibu Megawati Soekarno Putri terkait berbagai gelar Doktor Honoris Causa (HC) yang didapatkannya. Hari Rabu lalu, Bu Mega baru aja dianugerahi gelar Doktor Kehormatan aka Doktor HC ini dari Universitas Soka di Jepang atas jasanya di bidang kemanusiaan. FYI ni gengs, ini adalah gelar Doktor HC kesembilan yang diraih Bu Mega sejauh ini.

Yak, panggilan kepada doktor doktor doktor doktor doktor doktor doktor doktor doktor Ibu Megawati Soekarno Putri... 
Like what you're reading? Catch Up! with our archive, here

Questions? Send us your love letter to hello@catchmeup.id

Catch Up! with us on Instagram @catchmeupid
and Twitter @catchmeupid

www.catchmeup.id
Get informed, every AM.
Copyright © 2020 Catch Me Up!, All rights reserved.